13 Disember 2011

Pemimpin pilihan kita

Assalamualaikum...
Buat masa sekarang ni terlalu banyak isu yg dipolitikkan, malah isu politik yang memeningkan kepala... jadi saya ambil jalan supaya kembali kepada Al-Quran dan Sunnah sepertimana diperintahkan Allah SWT maksudnya:

Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasulullah dan kepada "Ulil-Amri" (orang-orang yang berkuasa) dari kalangan kamu. Kemudian jika kamu berbantah-bantah (berselisihan) dalam sesuatu perkara, maka hendaklah kamu mengembalikannya kepada (Kitab) Allah (Al-Quran) dan (Sunnah) RasulNya jika kamu benar beriman kepada Allah dan hari akhirat. Yang demikian adalah lebih baik (bagi kamu) dan lebih elok pula kesudahannya.
(An-Nisa 4:59)

Ya, ayat ini juga telah diamalkan oleh perintah kita iaitu dihighlightkan "taatlah kepada pemerintah". Apa yg kita perlu ambil adalah ayat itu secara keseluruhannya, iaitu "taatlah kepada perintah dikalangan kamu", kalau kalangan kita adalah perintah parti A, maka taatlah kepada pemerintah A walaupun, yg berkuasa adalah parti B. malah Allah memerintahkan sekiranya berlaku bantah membantah, maka hendaklah kita kembali kepada Allah (kitab) dan Rasul (sunnah)... Malah byk lagi ayat perintah supaya taat kepada Allah dan Rasul berbanding taat kepada pemimpin/pemerintah.

Kita ada mata, telinga dan hati yg akan Allah pertanggungjawabkan. Maka fikir-fikirkanlah, siapa yg apabila bantah berbantah, maka dia kembali kepada Quran & sunnah, maka itulah pemimpin yang wajib kita jadikan pemimpin dikalangan kita...

Lihat pula hadith dibawah:

Dari Ummul mu'minin yaitu Ummu Salamah yakni Hindun binti Abu
Umayyah yakni Hudzaifah radhiallahu 'anha, dari Nabi s.a.w., bahwasanya beliau s.a.w.
bersabda:

"Bahwasanya saja nanti itu akan digunakanlah beberapa pemimpin negara - amir-amir,
maka engkau semua akan menyetujui mereka, karena kelakuan mereka itu sebagian ada
yang sesuai dengan syariat agama, tetapi engkau semuapun akan mengingkari mereka-sebab
ada pula kelakuan-kelakuan mereka yang melanggar syariat agama.
Maka barangsiapa yang benci - dengan hatinya, ia terlepaslah dari dosa, juga
barangsiapa yang mengingkari, iapun selamat - dari siksa akhirat. Tetapi barangsiapa yang
ridha serta mengikuti -pemimpin-pemimpin di atas, itulah yang bermaksiat."
Para sahabat bertanya: "Ya Rasulullah, apakah tidak perlu kita memerangi mereka
itu?" Beliau s.a.w. bersabda: "Jangan, selama mereka masih mendirikan shalat bersamamu
semua."

(Riwayat Muslim)

Maaf, bahasa agak sukar difahami. Lebih kurang maksudnya adalah:
Akan tiba suatu masa nanti akan ada pemimpin yg kita setujui(lantik), iaitu yg mengikut hukum2 syariat, dan ada juga pemimpin yang dilantik tetapi tidak melaksanakan syariat (bermaksiat). Maka barangsiapa yg membenci, dia terlepaslah dari dosa. Barangsiapa mengingkari, dia terselamat dari siksa akhirat. tetapi barangsiapa yg ridha itulah maksiat. tetapi Rasulullah tidak menyuruh kita memerangi mereka selagi mereka (pemimpin tidak mengikut syariat) mendirikan solat...


Wallahua'alam...

==========

Sesiapa yg nak share, sila sebarkan, tidak perlu minta izin.Ilmu ini datangnya dari Allah, untuk setiap manusia...

blog mdsafkyo
Copy this code to your website
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Translate